Kendaraan Bermotor sebagai Penyebab Utama Polusi Udara di Indonesia: Apa yang Dapat Dilakukan untuk Mengatasinya?
Kendaraan bermotor memang menjadi penyebab utama polusi udara di Indonesia. Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi mengingat jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebanyak 70% polusi udara di Indonesia disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor.
Menurut Prof. Dr. Ir. Haryono Suyono, seorang pakar lingkungan hidup dari Universitas Indonesia, “Kendaraan bermotor merupakan sumber polusi udara yang cukup signifikan di Indonesia. Emisi gas buang dari kendaraan mengandung berbagai zat berbahaya seperti karbon monoksida, hidrokarbon, dan nitrogen oksida yang dapat merugikan kesehatan manusia dan lingkungan.”
Namun, tentu saja ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor ini. Salah satunya adalah dengan mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik atau transportasi umum yang lebih efisien.
Menurut Dr. Ir. Bambang Hendroyono, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, “Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum dan transportasi berkelanjutan guna mengurangi jumlah kendaraan bermotor di jalan raya.”
Selain itu, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mengurangi polusi udara dengan cara menggunakan kendaraan pribadi secara bijak, seperti melakukan perawatan secara rutin agar emisi gas buang kendaraan tetap terjaga dalam batas aman. Menurut data dari Badan Lingkungan Hidup Jakarta, dengan melakukan perawatan rutin, emisi gas buang kendaraan dapat berkurang hingga 20%.
Dengan kesadaran dan tindakan nyata dari semua pihak, diharapkan masalah polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor dapat diminimalisir. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Ir. Haryono Suyono, “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melestarikan lingkungan hidup demi kesehatan dan keberlangsungan hidup generasi mendatang.”