OAKSOFA - Informasi Seputar Polusi Di Berbagai Negara

Loading

Mengapa Polusi Udara di Jakarta Semakin Parah? Faktor Penyebabnya

Mengapa Polusi Udara di Jakarta Semakin Parah? Faktor Penyebabnya


Mengapa Polusi Udara di Jakarta Semakin Parah? Faktor Penyebabnya

Jakarta, ibukota Indonesia, terkenal dengan masalah polusi udara yang semakin parah setiap tahunnya. Banyak orang bertanya-tanya, mengapa polusi udara di Jakarta semakin buruk? Apa faktor-faktor penyebabnya? Mari kita telusuri bersama.

Salah satu faktor utama penyebab polusi udara di Jakarta adalah tingginya jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi setiap hari. Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, jumlah kendaraan di Jakarta telah mencapai lebih dari 13 juta pada tahun 2021. Hal ini tentu saja menyebabkan emisi gas buang yang tinggi dan berkontribusi besar terhadap polusi udara.

Menurut Prof. Haryoto Kusnoputranto, pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, “Tingginya jumlah kendaraan bermotor di Jakarta merupakan faktor utama dari polusi udara yang semakin parah. Diperlukan kebijakan yang lebih ketat dalam pengendalian emisi kendaraan untuk mengatasi masalah ini.”

Selain itu, faktor lain yang turut berperan dalam pengeluaran hk meningkatnya polusi udara di Jakarta adalah industri yang berkembang pesat di sekitar kota. Banyak pabrik dan fasilitas industri yang tidak mematuhi standar emisi yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga menyebabkan pencemaran udara yang serius.

Menurut Dr. Bambang Susantono, Deputi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, “Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan terhadap pabrik-pabrik yang ada di Jakarta untuk memastikan bahwa mereka mematuhi standar emisi yang ditetapkan. Kepatuhan terhadap regulasi lingkungan harus menjadi prioritas.”

Selain kendaraan bermotor dan industri, faktor lain yang juga turut berkontribusi terhadap polusi udara di Jakarta adalah kurangnya ruang terbuka hijau dan peningkatan pembangunan gedung di kota. Dengan semakin berkurangnya ruang terbuka hijau, penyerapan karbon dioksida oleh tanaman juga akan berkurang, sehingga meningkatkan konsentrasi polutan di udara.

Menurut Yuyun Ismawati, pendiri dari Indonesian Waste Platform, “Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperhatikan pentingnya ruang terbuka hijau dalam menjaga kualitas udara di Jakarta. Penanaman pohon dan pelestarian taman kota harus menjadi prioritas bersama dalam mengatasi polusi udara.”

Dengan menyadari faktor-faktor penyebab polusi udara di Jakarta, diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam mengatasi masalah ini. Kebijakan yang lebih ketat dalam pengendalian emisi kendaraan, pengawasan terhadap industri, serta peningkatan ruang terbuka hijau diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat polusi udara di ibukota Indonesia. Semoga Jakarta dapat kembali menjadi kota yang bersih dan sehat untuk dihuni.